Sekilas mengenai Suku Melayu Jambi

Posted by Dedo Balabo On Kamis, 27 Juni 2013 0 komentar
Suku Melayu Jambi merupakan penduduk asli yang tersebar di seluruh kabupaten di provinsi Jambi. Populasi suku Melayu Jambi ini diperkirakan sebesar 1.170.000 orang.
Presiden SBY dan Ibu Ani Sewaktu menerima galar adat Melayu Jambi


Penyebaran suku Melayu Jambi terbentang dari kabupaten Tanjung Jabung, Batanghari hingga Bungo Tebo. Dusun-dusun mereka saling berjauhan dengan rumah-rumah yang dibangun di pinggiran sungai besar atau sungai kecil. Pada umumnya suku Melayu Jambi bermukim di dataran rendah dengan hutan yang padat, rawa-rawa, di tepi sungai-sungai yang mengalir dari sungai Batang Hari dan cabang-cabangnya  Kehidupan di tepi sungai sangatlah penting, karena sungai menjadi sarana transportasi dan sebagai sumber kehidupan mereka.
Orang Melayu Jambi mayoritas adalah pemeluk agama Islam. Mereka memiliki prinsip “adat menurun, syarak mendaki, adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”, artinya "segala ketentuan yang mengatur kehidupan dalam masyarakat berasal dari budaya nenek moyang dan bersumber dari
ajaran-ajaran agama, yaitu Al quran dan dan Hadits"  Mereka adalah muslim yang taat, terlihat di setiap kelurahan dan setiap RT berdiri bangunan mesjid, madrasah atau tempat pengajian.

Dalam kehidupan orang Melayu Jambi menjalankan prinsip bilateral dengan menempatkan faktor keluarga batih sebagai dasar perhitungan hubungan kekeluargaan. Mereka selalu memiliki hubungan kekerabatan dari pihak ibu maupun bapak. Sistem kekerabatan tersebut disebut dengan istilah “sanak”, yaitu keturunan hingga generasi ketiga. Kelompok ini biasanya saling membantu dalam setiap acara keluarga seperti perkawinan, kematian dan lain-lain. Hak dan kewajiban diatur berdasarkan perbedaan usia, terutama dalam setiap upacara adat. Tapi dalam kenyataannya saat ini, tingkatan sosial terlihat berdasarkan tingkat pendidikan, harta dan jabatan. Seorang kepala desa di kalangan orang Melayu disebut sebagai “datuk”, yang relatif dijadikan panutan oleh masyarakat.
Tradisi adat dan budaya suku Melayu Jambi, selain didominasi oleh budaya Melayu, mirip juga dengan budaya suku Minangkabau. Hal ini, kemungkinan antara suku Melayu Jambi dan suku Minangkabau terjadi hubungan kekerabatan pada masa lalu, atau bersumber dari asal-usul dan nenek moyang sama..
Orang Melayu Jambi pada umumnya bermatapencaharian sebagai nelayan. Mereka juga bertani pada tanaman padi dengan cara bergotongroyong, yang disebut sebagai “pelarian”. Istilah "pelarian" berasal dari kata “ari” atau “hari”, artinya "setiap anggota kelompok kerja akan memperoleh bantuan tenaga kerja dalam waktu 1 hari dari anggota lainnya secara bergiliran". Selain bertani dan nelayan, gotong royong dalam bertani, mereka juga banyak yang menjadi pedagang, bekerja pada kantor-kantor pemerintahan dan lain-lain.

0 komentar:

Posting Komentar