Sejarah Kabupaten Tebo

Posted by Dedo Balabo On Sabtu, 29 Juni 2013 1 komentar
Pada masa penjajahan Belanda selama Muara Tebo menjadi Pusat Pemerintah Onder Afdeeling Tebo, kemudian dalam masa penjajahan Jepang menjadi Pusat Pemerintah GUN. Menjadi Pusat ibukota Jambi Ulu selama 2 tahun. Menjadi ibukota Merangin sebagai ibukota Kawedanan selama 20 tahun dan 35 tahun dibawah Panji Kabupaten Bungo Tebo. Tepat pada tanggal 12 Okober 1999 diresmikan menjadi Kabupaten Tebo dengan empat kecamatan dan dua kecamatan pembantu yang terdiri dari lima kelurahan dan 82 desa.

Sebagai bumi Kajang Lako, Kabupaten Tebo memiliki logo "SEENTAK GALAH SERENGKUH DAYUNG"  dengan lambang daerah merupakan aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui musyawarah tokoh masyarakat Tua Tengganai, Lembaga Adat serta Pemerintah Daerah Kabupaten Tebo, dan ditetapkan melalui Keputusan Bupati No. 16 tahun 2000 sebelum ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Perisai persegi lima melambangkan Rukun Islam dan Ideologi Pancasila, Kubah Mesjid melambangkan bahwa mayoritas Penduduk Kabupaten Tebo beragama Islam. Pintu atau kotak-kotak pada kubah mesjid yang terdiri dari enam buah melambangkan bahwa pada saat pembentukan Kabupaten Tebo terdiri dari enam kecamatan.  
Padi nan duo belas kapas nan sepuluh melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran serta tanggal bulan berdirinya Kabupaten Tebo.  

Rantai sembilan di sebelah kanan dan sembilan di sebelah kiri melambangkan persatuan dan kesatuan serta tahun berdirinya Kabupaten Tebo.   Kajang Lako melambangkan kebesaran dan merupakan alat transportasi pada masa Kesultanan Jambi Gong melambangkan salah satu alat komunikasi dan alat kesenian masyarakat Kabupaten Tebo. Tali berpintal tigo yang mengikat gong melambangkan kesenian adat, syara' dan Pemerintah

Keris berlengkuk tujuh yang tidak memakai ulu melambangkan kepatuhan terhadap hukum serta semangat menolak yang bathil dan khufur, tujuh bilangan ganjil berarti tidak memihak.Galah adalah menunjukkan tekat untuk maju dan penolakan terhadap budaya asing yang negatif, Dayung adalah tanda kekompakan, kebersamaan dan bahu membahu untuk mencapai tujuan bersama. Sungai melambangkan bahwa Kabupaten Tebo didominasi oleh daerah aliran sungai dan juga merupakan sarana transportasi masyarakat 

Pita yang bertuliskan "SERENTAK GALAH SERENGKUH DAYUNG" melambangkan identitas sosial, jatidiri, masyarakat Kabupaten Tebo. Keluk Paku dalam Tudung layar Kajang Lako melambangkan ragam bias Kabupaten Tebo

1 komentar:

Maryanto Raharjo mengatakan...

blognya mantab gan (y)
.
.
.
saya numpang link http://kabartebo.blogspot.com

Posting Komentar