Republik Suriname (Surinam) adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat, di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik yang mana daerah ini sering disebut Suriname "Indonesia Sebelah Barat"
Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939.
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 1990, maka terdapat sekitar 18 persen orang Jawa dari sekitar 481.146 orang penduduk negara ini.
Adanya orang Jawa di Suriname ini tak dapat dilepaskan dari adanya perkebunan-perkebunan yang dibuka di sana. Karena tak diperbolehkannya perbudakan di sana, dan orang-orang keturunan Afrika dibebaskan dari perbudakan. Di akhir 1800an Belanda mulai mendatangkan para kuli kontrak asal Jawa, India dan Tiongkok. Orang Jawa awalnya ditempatkan di Suriname tahun 1880-an dan dipekerjakan di perkebunan gula dan kayu yang banyak di daerah Suriname.
Orang Jawa tiba di Suriname dengan banyak cara, namun banyak yang dipaksa atau diculik dari desa-desa. Tak hanya orang Jawa yang dibawa, namun juga ada orang-orang Madura, Sunda, Batak, dan daerah lain yang kemudian berbaur menjadi orang Jawa.
Orang Jawa menyebar di Suriname, sehingga ada desa bernama Tamanredjo dan Tamansari. Ada pula yang berkumpul di Marienburg. Orang Jawa Suriname sesungguhnya tetap ada kerabat di Tanah Jawa walau hidupnya jauh terpisah samudra, itu sebabnya Bahasa Jawa tetap lestari di daerah Suriname.
Mengetahui Indonesia sudah 'merdeka', banyak orang Jawa yang kembali pulang ke Indonesia, namun hanya sedikit orang-orang yang bisa kembali. Kemudian, di tahun 1975 saat Suriname merdeka dari Belanda, orang-orang yang termasuk orang Jawa diberi pilihan, tetap di Suriname atau ikut pindah ke Belanda. Banyak orang Jawa akhirnya pindah ke Belanda, dan lainnya tetap di Suriname. Rata-rata orang Jawa Suriname beragama Islam, walau ada sedikit yang beragama lain.
Yang unik dari orang Jawa Suriname ini, dilarang menikah dengan anak cucu orang sekapal atau satu kerabat. Jadi orang sekapal yang dibawa ke Suriname itu sudah dianggap bersaudara dan anak cucunya dilarang saling menikah
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 1990, maka terdapat sekitar 18 persen orang Jawa dari sekitar 481.146 orang penduduk negara ini.
Adanya orang Jawa di Suriname ini tak dapat dilepaskan dari adanya perkebunan-perkebunan yang dibuka di sana. Karena tak diperbolehkannya perbudakan di sana, dan orang-orang keturunan Afrika dibebaskan dari perbudakan. Di akhir 1800an Belanda mulai mendatangkan para kuli kontrak asal Jawa, India dan Tiongkok. Orang Jawa awalnya ditempatkan di Suriname tahun 1880-an dan dipekerjakan di perkebunan gula dan kayu yang banyak di daerah Suriname.
Orang Jawa tiba di Suriname dengan banyak cara, namun banyak yang dipaksa atau diculik dari desa-desa. Tak hanya orang Jawa yang dibawa, namun juga ada orang-orang Madura, Sunda, Batak, dan daerah lain yang kemudian berbaur menjadi orang Jawa.
Orang Jawa menyebar di Suriname, sehingga ada desa bernama Tamanredjo dan Tamansari. Ada pula yang berkumpul di Marienburg. Orang Jawa Suriname sesungguhnya tetap ada kerabat di Tanah Jawa walau hidupnya jauh terpisah samudra, itu sebabnya Bahasa Jawa tetap lestari di daerah Suriname.
Mengetahui Indonesia sudah 'merdeka', banyak orang Jawa yang kembali pulang ke Indonesia, namun hanya sedikit orang-orang yang bisa kembali. Kemudian, di tahun 1975 saat Suriname merdeka dari Belanda, orang-orang yang termasuk orang Jawa diberi pilihan, tetap di Suriname atau ikut pindah ke Belanda. Banyak orang Jawa akhirnya pindah ke Belanda, dan lainnya tetap di Suriname. Rata-rata orang Jawa Suriname beragama Islam, walau ada sedikit yang beragama lain.
Yang unik dari orang Jawa Suriname ini, dilarang menikah dengan anak cucu orang sekapal atau satu kerabat. Jadi orang sekapal yang dibawa ke Suriname itu sudah dianggap bersaudara dan anak cucunya dilarang saling menikah
Berikut 10 kerajaan besar dunia yang memberi pengaruh besar dalam peradaban dunia:
1. Kekaisaran Turki Usmani (Turki 1299–1923)
Adalah kerajaan Islam berlangsung dari 1 November 1299 sampai 24 Juli 1924. Pada masa kejayaannya, kekaisaran ini meliputi 3 benua, mengatur sebagian besar Asia Barat, Timur dan Tenggara Eropa, daerah pegunungan Kaukasus dan Afrika Utara. Kekaisaran ini berlangsung paling lama yaitu selama 7 abad. Walaupun kerajaan islam namun mereka juga toleran terhadap umat Kristen dan Yahudi.
2. Kerajaan Inggris
Kerajaan inggris terdiri dari domini, koloni, protektorat, mandat dan semua wilayah yang di atur oleh kerajaan Inggris. Sampai tahun 1922 Kerajaan Inggris memiliki 450 juta jiwa dan itu merupakan 1/4 penduduk dunia waktu itu. Wilayahnya seluas 33.700.000 km2. dan mempunyai kekuatan militer paling besar dalam sejarah.
3. Kekaisaran Mongolia (1206–1368)
Kekaisaran Mongolia berawal dari abad 13 sampai abad 14. Kekaisaran ini adalah gabungan dari bangsa Mongol dan Turki setelah Genghis Khan diproklamirkan sebagai pemimpinnya pada 1206. Pada masa puncak kejayaanya, wilayahnya membentang dari Sungai Danube di eropa sampai ke laut jepang. dan dari Benua Artika sampai ke Kamboja. Luas wilayahnya mencapai 24.000.000 km2. Pada 1294, kekaisaran mongol pecah menjadi 4 bagian.
4. Dinasti Qing (1890–1912)
Dinasti Qing adalah dinasti terakhir di China. Bermula dari Dinasti Ming dan berlanjut dalam bentuk Republik Rakyat China. Dinasti ini dibentuk oleh klan Manchuria Aisin Gioro (sekarang timur laut china). Berawal dari tahun 1644 dan memperluas wilayahnya di sekitar china membentuk Kekaisaran Qing yang Agung. Dinasti ini menyatukan china pada 1683. Dinasti Qing kemudian jatuh setelah Revolusi Xinhai, ketika Empress Dowager Longyu melepaskan tahtanya sebagai kaisar, Puyi pada 12 febrari 1912. Wilayahnya mencapai 14.700.000 km2.
5. Kerajaan Persia (550 SM–330 SM)
Kerajaan Persia, Iran Kuno, adalah perkembangan dari kerajaan Median, mengatur sebagian besar wilayah arab dan sekitarnya. Pada masa puncaknya, kerajaan ini meliputi wilayah Iran, Afganistan, Pakistan, beberapa bagian Asia tengah, Asia Kecil, Thrace (Eropa Tenggara-Balkan) dan Makedonia, sebagian besar wilayah sekitar Laut Hitam, Irak, Arab Utara, Yordania, Palestina, Israel, Lebanon, Syria, Mesir Kuno sampai ke Libya. Dalam sejarah bangsa Barat, kerajaan ini tercatat sebagai musuh dari kerajaan Yunani dalam Perang Greco-Persia, sebagai antisipasi dari budak termasuk diantaranya bangsa yahudi sebagai tahanan bangsa Babilonia dan kemauan untuk penggunaan bahasa yang sama dalam wilayah ini.Kerajaan ini adalah kerajaan terbesar dalam sejarah. Pada masa puncak kejayaannya, wilayahnya melampaui 8.000.000 km persegi.
6. Kekaisaran Romawi (27 SM– 476/1453 M)
Tipe pemerintahan kerajaan ini adalah aristokastik dan wilayahnya meliputi Eropa dan sekitar Mediterania. Kerajaan ini lemah setelah diterpa perang sipil. Beberapa peristiwa perubahan sistem pemerintahan dari Republik ke Kerajaan ditandai dari terpilihnya Julius Caesar sebagai diktator yang berkuasa pada 44 SM, dan Perang Actium ( 2 September 31 SM). Perluasan wilayah Romawi bermula ketika sistem pemerintahanya berbentuk republik, dan mencapai puncak kejayaannya sewaktu berbentuk kekaisaran, tepatnya Kaisar Trajan. Luas wilayahnya pada waktu itu adalah 6.500.000 km persegi. Karena kerajaan ini berlangsung sangat lama, pengaruhnya dalam bahasa, agama, arsitektur, filosofi, hukum dan sistem pemerintahanya tetap ada sampai sekarang.
7. Kekalifahan Ummayah (661 M – 750 M)
Sistem Kekalifahan adalah suatu bentuk pemerintahan Islam sebagai bentuk kesatuan politik dan kepemimpinan Muslim di seluruh dunia. Kalifah adalah pemimpin muslim setelah Nabi Muhammad.Kekalifahan Ummayah adalah kalifah kedua dari 4 kalifah dan di atur oleh dinasti Ummayah. Nama ini diambil dari Umayya ibn Abd Shams, moyang dari Kalifah Ummayah yang pertama. Meskipun keluarga Ummayah berasal dari Mekah, mereka memilih Damaskus sebagai ibukotanya. Kekalifahan Ummayah ini adalah bangsa Arab-Islam terbesar dalam sejarah. Luas wilayahnya mencapai 5.000.000 km2.
8. Kerajaan Mogul (1526–1858)
Kerajaan Mogul adalah kerajaan Islam yang mengatur sebagian besar wilayah India dan berawal pada 1526. Kerajaan ini mengatur sebagian besar Asia Selatan pada akhr abad 17 dan awal abad 18 dan berakhir pada pertengahan abad 19. Kerajaan Mogul adalah keturunan dari Timurid dari Turkistan pada tahun 1700-an, kerajaan ini mencakup seluruh daratan India. Wilayahnya pada waktu itu 4.000.000 km2.Kerajaan ini bermula dari kepemimpinan Jalaluddin Mohammad Akbar atau Akbar yang Agung dan berakhir pada 1707 setelah kematian Kaisar Aurangzeb meskipun masih berlangsung sampai 150 tahun kemudian. Pada masa ini ilmuwan Muslim mengawali peradaban ilmu pengetahuan modern.
9. Kekaisaran Rusia (1721–1917)
Kekaisaran ini berawal dari 1721 dan berakhir pada Revolusi Rusia 1917. Kekaisaran ini adalah kelanjutan dari Tsar Rusia dan menjadi Uni Soviet. Pada 1866, kekaisaran ini memperluas wilayahnya dari Eropa timur ke Asia dan Afrika Utara. Pada awal abad 19, Rusia adalah negara terbesar di dunia. Wilayahnya mencakup Benua Artika di utara sampai Laut Hitam di selatan, Laut Baltik di barat sampai ke Samudra Pasifik di sebelah timur.
10. Kerajaan Akkadia (2300 SM–2200 SM)
Kerajaan Akkadia berpusat di kota Akkad (Irak Kuno). Bangsa Akkadia nenek moyang bangsa-bangsa Babilonia dan Assyria. Keraajan ini berada pada puncak kejayaannya pada abad ke 24 dan 22 sebelum Masehi. Ini dianggap sebagai kerajaan pertama yang ada di bumi. Luas wilayahnya mencapai 0.8 juta km persegi.
1. Duku (lansium domesticum)
Ternyata dalam bahasa Inggris, nama buah ini tetap tidak berubah. Buah ini tentunya anda inget dengan rasa manis dan asam yang selalu mengejutkan dan menyegarkan. Buah ini ternyata sampai pernah diusahakan tumbuh di Hawaii, AS pada awal 1900an, tapi tidak berhasil.
2. Jambu Biji Merah (Psidium guajava L)
Ternyata dalam bahasa Inggris, nama buah ini tetap tidak berubah. Buah ini tentunya anda inget dengan rasa manis dan asam yang selalu mengejutkan dan menyegarkan. Buah ini ternyata sampai pernah diusahakan tumbuh di Hawaii, AS pada awal 1900an, tapi tidak berhasil.
2. Jambu Biji Merah (Psidium guajava L)
Entah kenapa buah ini sekarang jadi dikenal dengan nama Guava, yang sebenarnya adalah nama dalam bahasa Inggris. Kita patut berbangga, bahwa ternyata buah ini adalah salah satu buah ’super sehat’, karena mengandung sejumlah besar vitamin A dan C, Omega 3 dan 6 asam lemak tidak jenuh, serat yang tinggi, tapi rasanya tetap enak. Menurut dunia kuliner barat, Jambu Merah ini sangat sangat wangi. Walaupun memang biji yang yang luar biasa jumlahnya (antara 112 sampai 535 butir dalam 1 buah), tetap saja, buah ini sangat nikmat.
3. Salak (Salacca edulis)
3. Salak (Salacca edulis)
Buah asli Indonesia (dan tetangga tentunya) ini dikenal dengan nama Snake Fruit karena kulitnya yang mirip dengan sisik ular. Tentunya tidak perlu diingatkan akan adanya biji keras yang bisa merontokkan gigi kita di dalam buahnya, tapi tidak dengan orang bule, karena buah ini sangat jarang mereka temui. Menurut lidah mereka, buah ini manis dan asam dengan berbagai tingkat kerenyahan, mulai dari renyah sekali sampai ke buah yang lembut dan berair.
4. Sirsak (Annona muricata L.)
4. Sirsak (Annona muricata L.)
Julukan dalam bahasa Inggris terhadap buah yang masamnya luar biasa ini adalah Soursop atau Guanabana. Biji yang besar-besar dan banyak sekali membuat buah ni lumayan sulit dinikmati, tapi jika anda bisa menikmatinya, ternyata rasa buah ini ternyata dianggap sebagai gabungan antara strawberry dan nenas (buat orang bule)Buah super masam ini ternyata banyak sekali mengandung vitamin C, B1 dan B2, dan banyak dinikmati oleh orang Amerika Selatan sebagai bahan es krim bahkan soda rasa sirsak cukup populer disana.
5. Sawo (Manilkara kauki)
Pernah mendengar nama Lamut? Mungkin Sapodilla? Dua nama ini ternyata adalah nama buat buah Sawo kita. Banyak orang di dunia barat membandingkan manisnya buah ini dengan karamel atau dengan kembang gula. Hati-hati memakan buah ini, karena jika bijinya tertelan, sering nakal dan nyangkut di leher Anda! Keunikan buah ini adalah tidak akan pernah matang dipohon, harus dipetik dulu, barulah dia akan matang.
6. Jambu Air (Eugenia aquea)
5. Sawo (Manilkara kauki)
Pernah mendengar nama Lamut? Mungkin Sapodilla? Dua nama ini ternyata adalah nama buat buah Sawo kita. Banyak orang di dunia barat membandingkan manisnya buah ini dengan karamel atau dengan kembang gula. Hati-hati memakan buah ini, karena jika bijinya tertelan, sering nakal dan nyangkut di leher Anda! Keunikan buah ini adalah tidak akan pernah matang dipohon, harus dipetik dulu, barulah dia akan matang.
6. Jambu Air (Eugenia aquea)
Dalam bahasa Inggris, buah ini disebut Rose Apple, atau ternyata dikenal di pasar Amerika sebagai champoo, disebut sebagai buah eksotis paling menarik di dunia. Menurut lidah orang bule, buah ini memiliki bau dan rasa seperti mawar. Buah ini sulit didapat di Eropa dan Amerika karena cepat rusak. Buah ini menurut orang bule adalah buah yang renyah dengan rasa yang nikmat.
Kabupaten Bungo kaya akan potensi obyek-obyek wisata, namun keberadaannya masih belum dioptimalkan oleh Pemkab Bungo sehingga obyek-obyek wisata tersebut tidak memberikan income terhadap PAD Kab Bungo. Obyek-obyek tersebut antara lain:
- Air Terjun Tegan Kiri, terdapat di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, berjarak ± 31 Km dari ibukota kabupaten.
- Gua alam, terletak di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, dan di Desa Sungai Beringin, Kecamatan Pelepat, berjarak ± 31 Km dan ± 40 Km dari ibukota kabupaten.
- Sumber air panas, terdapat di Kecamatan Tanah Tumbuh, berjarak sekitar 41 Km dari ibukota kabupaten
- Wisata alam, berupa Dam Semagi di Kecamatan Tanah Tumbuh, berjarak sekitar 40 Km dari ibukota kabupaten
- Air Terjun Punjung Empat, Penamaan air terjun ini karena airnya berasal dari Bukit Punjung dengan puncak tinggi bertingkat. Terletak di Rantau Keloyang Kecamatan Pelepat. Anda dapat tiba di sana dengan berkendaraan roda empat sepanjang 26 Km dan kemudian 4 km lagi masih harus berjalan kaki. Anda tak perlu merasa sia-sia. Searah bagian hulu dengan air terjun ini terdapat tiga buah gua alam. Cerukan gua bervariasi antara 3,5 sampai 35 meter dengan ketinggian permukaan 3 - 7 meter. Siapa tahu nasib anda baik, maka anda dapat membawa sarang burung layang-layang yang mahal itu. Itupun kalau belum dipanen masyarakat desa. Gua ini disebut Gua Batu Luah Muaro.
- Bunga Bangkai (Amorphopallus titanum). Bunga Bangkai ini umumnya mempunyai tinggi 1 - 3 Meter dari permukaan tanah. Pada waktu mengembang menyebarkan aroma amis bau bangkai. Bau ini mengundang serangga (lalat, kembang). Vegitasi bunga terdiri dari batang yang tumbuh keras dari tanah dan di atasnya bebentuk makota bunga berbentuk selendang dengan kuncup atas berbentuk paku raksasa berwarna merah hati. Pada beberapa tempat di sudut perumahan masyarakat sering tumbuh jenis bunga bangkai yang vegitasinya rendah berbentuk Kol dengan warna merah hati. Pada saat mengembang diameter mahkota bunga hampir setengah meter.
- Gua Alam, Kendati tidak begitu besar, pada cerukan bukit di Dusun Lubuk Mayan lebih kurang 20 Km dari Muara Bungo dan juga Goa Alam ini terdapat di Dusun Apung Mudik yang tidak jauh dari Dusun lubuk Mayan Kecamatan Rantau Pandan. Goa alam di Dusun Lubuk Mayan dikenal masyarakat sebagai Goa Kelelawar. Ribuan kelelawar beterbangan membentuk barisan menghitam bila keluar atau masuk goa dikala menjelang malam atau menjelang subuh hari dan ini merupakan suatu atraksi alam yang sukar dicari di tempat lain dalam lingkungan alam yang masih lestari. Asal anda jeli maka akan terlihat sang pimpinan yang bertubuh sedikit besar dari yang lainnya. Tempat bergantungnyapun tertentu seolah mahligai kebesaran berada di relung tinggi.
Beda jika anda memasuki Goa di Dusun Apung Mudik Kecamatan Rantau Pandan. Berbagai bentuk Batu Granit akan ditemukan di sela lelehan air menembus bak lilin. Masyarakat dusun menyebutnya Goa itu Goa Tetesan Lilin. Tak jauh dari Goa bila melayang di atas sungai akan dijumpai sebuah lubuk dengan air berpusar berdiameter hampir 10 meter. Menurut cerita pusaran air terjadi karena ada cerukan batu atau lubang yang mempunyai hubungan dengan suatu daerah bunian (makluk halus).